Anak R129 Booster Car Seat sangat penting untuk melindungi penumpang muda selama perjalanan kendaraan. Peraturan R129 (I-size), diimplementasikan di UE, menekankan standar keselamatan yang ditingkatkan, termasuk perlindungan dampak samping dan tempat duduk yang menghadap ke belakang untuk anak-anak. Namun, memasang kursi booster di kursi belakang mobil yang sempit menghadirkan tantangan unik.
1. Persiapan pra-instalasi
Sebelum pemasangan, persiapan menyeluruh sangat penting.
A. Verifikasi kompatibilitas
Periksa manual pengguna kendaraan untuk titik jangkar isofix dan dimensi kursi.
Konfirmasikan bahwa kursi booster R129 disetujui untuk tinggi dan berat anak Anda (R129 berfokus pada tinggi daripada usia).
B. Kumpulkan alat
Pastikan kursi termasuk konektor isofix, tali tether atas (jika diperlukan), dan panduan sabuk pengaman.
Simpan senter dan alat leveling (beberapa kursi memiliki indikator sudut bawaan) untuk penyesuaian yang tepat.
C. Bersihkan area backseat
Hapus puing -puing atau objek yang mungkin menghalangi pemasangan.
Sesuaikan sementara kursi depan untuk memaksimalkan ruang kursi belakang.
2. Instalasi langkah demi langkah di ruang sempit
Langkah 1: Posisikan kursi booster
Tempatkan kursi di lokasi yang diinginkan (lebih disukai kursi tengah untuk keamanan optimal, jika layak).
Untuk kursi belakang yang sempit, prioritaskan posisi tempat duduk dengan akses langsung ke jangkar isofix. Hindari menempatkan kursi di dekat kurva pintu atau retraktor sabuk pengaman.
Langkah 2: Lampirkan konektor isofix
Temukan jangkar isofix kendaraan (batang logam di antara bantal kursi).
Dorong konektor kursi booster dengan kuat ke jangkar sampai mereka mengklik.
Kiat Pro: Gunakan satu tangan untuk mengompres bantalan kursi mobil agar lebih mudah diakses di ruang sempit.
Langkah 3: Amankan tether atas (jika berlaku)
Pasang tali tether ke titik jangkar yang ditunjuk (sering di belakang sandaran kepala kendaraan atau di rak belakang).
Kencangkan tali untuk menghilangkan kelonggaran tetapi hindari pengetatan yang berlebihan, yang mungkin memiringkan kursi.
Langkah 4: Sesuaikan sudut kursi dan perataan
Gunakan sistem leveling built-in kursi atau aplikasi smartphone untuk memastikan kursi diurutkan pada sudut yang direkomendasikan pabrikan (biasanya 30-45 derajat).
Untuk kursi sempit, sesuaikan kursi penumpang depan untuk menghindari menekan kursi booster.
Langkah 5: Routing sabuk pengaman (untuk penguat pemosisian sabuk)
Jika menggunakan sabuk pengaman alih -alih Isofix, ambil sabuk kendaraan melalui panduan yang ditunjuk booster.
Pastikan sabuk pangkuan terletak dengan pas di pinggul anak (bukan perut) dan sabuk bahu bertumpu pada tulang selangka.
3. Memecahkan masalah tantangan umum
A. Akses isofix terbatas
Jika jangkar terhambat oleh bantal kursi, gunakan braket ekstensi isofix (periksa kompatibilitas terlebih dahulu).
Hindari memaksa konektor; Reposisi kursi sedikit ke depan atau ke belakang.
B. Kursi overhang
Pastikan tidak ada bagian dari kursi booster yang melampaui kursi kendaraan. Overhang kompromi stabilitas.
Pilih model bersertifikat R129 yang lebih ramping jika overhang tetap ada.
C. Gangguan dengan kursi depan
Bersosok sedikit kursi depan atau sesuaikan posisinya untuk membuat celah 5-10 cm antara booster dan sandaran depan.
4. Pemeriksaan pasca-instalasi
A. Tes stabilitas
Pegang kursi di dekat jalur sabuk dan dorong dengan kuat. Seharusnya tidak bergeser lebih dari 2,5 cm ke segala arah.
B. Verifikasi sudut penahan
Kursi miring yang buruk dapat menyebabkan kepala anak merosot ke depan. Gunakan handuk yang digulung di bawah pangkalan kursi (jika diizinkan) untuk menyesuaikan kemiringan.
C. Mekanisme tangkapan ganda
Untuk kursi dengan konektor isofix ganda, pastikan kedua belah pihak terkunci dengan aman.